Kegiatan Jalan Sehat dan Makan Ikan Laut Bersama
SMP 1 Bantul mengadakan jalan sehat seluruh warga sekolah baik siswa, guru dan karyawan. Tanggal 9 September selalu membawa makna tersendiri bagi olahraga Indonesia. Karena 9 September dicanangkan sebagai Hari Olahraga Nasional.
Peringatan Hari Olahraga Nasional pertama kali berlangsung tanggal 9 September 1983. Dasar penetapan itu berkaitan erat dengan momen bersejarah dalam olahraga Indonesia, yakni diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama tanggal 9-12 September 1948 di Stadion Sriwedari Solo, Jawa Tengah.
Lantas apa yang bisa dimaknai dari sejarah Hari Olahraga Nasional? Olahraga secara filosofis, diartikan sebagai proses, actus tubuh dalam mengada. Plato dalam Republica menyatakan seni olah tubuh meningkatkan entitas kemanusiaannya melalui disiplin gerak yang menyatu. Buah pemikiran Plato tentang olahraga kemudian menghasilkan revolusi masyarakat Yunani kuno yaitu munculnya kaum Spartan. Kelompok ini dikenal dalam sejarah peradaban dunia sebagai pasukan militer yang tangguh dalam berperang sehingga berhasil menaklukan sebagian dunia. Spartan mengutamakan kedisiplinan, kemahiran bertarung dan semangat korsa yang solid.
Semoga dengan momen Haornas bangsa Indonesia bisa bangkit dari segala keterpurukan sosial politik serta ekonomi yang melanda negeri ini. Pokoknya mens sana in corpore sano.
SMP
1 Bantul pada tanggal 9 September 2019, sehabis jalan sehat mengadakan kegiatan
MAKAN IKAN LAUT BERSAMA, seluruh warga sekolah makan ikan laut.
Sebagai
negara kepulauan, Indonesia telah menjadikan maritim sebagai bagian dari
kebudayaan Indonesia. Keterbukaan terhadap perubahan, semangat pantang
menyerah, dan bekerja keras adalah corak kebudayaan maritim yang menjadi
karakter manusia Indonesia.
Dalam
rangka membangun kemaritiman diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang terampil
dan berjiwa bahari, melalui sektor ekonomi, pariwisata khususnya pada sektor
pendidikan.
SMP
1 Bantul sebagai Model Implementasi Kurikulum Kemaritiman dikembangkan berdasarkan
sejarah, nilai budaya, dan potensi kemaritiman untuk membentuk cinta tanah air
dan jiwa bela negara dalam rangka membangun kembali Indonesia sebagai poros
maritim dunia.
Pada
model Implementasi Kurikulum Kemaritiman tidak akan menambah mata pelajaran
baru, tetapi berupa kontekstualisasi atau warna mata pelajaran, pengayaan atau
integrasi dalam mata pelajaran, ekstrakurikuler dan budaya sekolah serta muatan
pelajaran tersendiri atau muatan lokal. Salah satu ujudnya dengan cara
mempromosikan kepada peserta didik dan warga sekolah untuk makan ikan.